Cari Blog Ini

Sabtu, 09 Juli 2011

5 Cara Bantu Anak Atasi Stres Hadapi Ujian Akhir

Ujian akhir sekolah kini sedang menjadi momok yang menakutkan bagi para siswa pelajar, hal inipun kerap kali membuat mereka panik yang berujung pada timbulnya stres. Untuk itu, sangat perlu adanya peran peting orangtua terutama untuk menenangkan jiwa mereka. Apa sajakah yang dapat dilakukan oleh para orangtua kala anak tengah stres menghadapi ujian akhir?
Ujian sekolah terutama ujian akhir membuat kebanyakan anak sekolah terutama remaja yang masih labil menjadi panik dan mudah stres. Bagaimana cara orangtua menenangkan putra putrinya yang panik jelang ujian?
Stres adalah perasaan dari ketegangan fisik, mental atau emosional atau ketegangan yang bisa mengganggu keseimbangan fisiologis normal. Stres dapat terjadi pada siapa pun, namun bisa sangat sulit bagi anak sekolah yang belum memliki kemampuan emosi yang seimbang. Dan ujian sekolah bisa sangat mudah membuat mereka stres dan panik.
Berikut beberapa gejala stres dan kecemasan yang biasanya ditunjukkan anak sekolah jelang ujian, seperti dilansir militaryschoolalternatives, Minggu (17/4/2011):
  1. Susah tidur hingga menjadi kurang tidur
  2. Kesulitan bernapas,
  3. Kehilangan nafsu makan atau makan yang tidak teratur
  4. Menunjukkan perilaku adiktif perilaku seperti merokok atau minum
  5. Menangis berlebihan atau tidak terkendali
  6. Agresi atau perubahan suasana hati
  7. Sering mengalami serangan panik.
Lalu apa yang harus dilakukan orangtua?
Salah satu tanda-tanda stres pada anak sekolah menjelang ujian di atas harus diwaspadai oleh orangtua. Untuk membantu mengatasi stres dan tetap fokus, orangtua harus mendorong anak untuk mengatur waktu, makan dan tidur nyenyak, olahraga, dan meminta bantuan ketika mereka membutuhkannya. Orang tua juga dapat lebih memahami perilaku, suasana hatinya pada saat stres.
Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan orangtua saat putra atau putri remajanya sedang menghadapai stres jelang ujian:
1. Terlibat dalam proses belajar
Orangtua perlu dilibatkan dalam proses belajar remaja. Hal terbaik adalah hanya untuk mendengarkan. Yang remaja cari adalah keberadaan Anda, untuk berbicara, menangis atau hanya untuk duduk bersama mereka saat belajar agar tenang. Berkomunikasi secara terbuka dengan anak remaja Anda, dapat mendorong remaja untuk mengekspresikan kekhawatiran dan ketakutan, tapi jangan biarkan mereka berfokus pada ketakutan.
Bantu anak remaja Anda melakukan yang terbaik, tapi cobalah untuk tidak menekan atau membuatnya merasa bahwa Anda akan kecewa jika ia tidak melakukannya hal yang terbaik.
Mencoba menjejalkan semua informasi pada menit terakhir hanya akan menyebabkan stres anak remaja Anda. Bantu mengatur target belajar realistis untuk mencegah stres dan meningkatkan proses pembelajaran anak remaja Anda.
2. Menyediakan suasana yang tenang untuk belajar
Sediakankan tempat atau ruangan yang tenang untuk putra putri Anda belajar. Anda juga bisa membantunya belajar bila ia memintanya.
3. Memberi makanan yang bergizi
Sangat penting bagi anak remaja Anda untuk makan yang sehat dan seimbang pada saat ujian agar tetap fokus dan melakukan yang terbaik. Stres menjelang ujian dapat membuat beberapa remaja kehilangan nafsu makan.
Beberapa nutrisi yang penting untuk otak anak menjelang ujian antara lain protein pada telur, kacang, biji-bijian dan kacang-kacangan, serta asam lemak omega-3 pada ikan.
Hindari makanan yang mengandung karbohidrat sederhana seperti bubur atau nasi putih, karena akan mudah membuat anak mengantuk. Gantilah karbohidrat sederhana dengan karbohidrat kompleks seperti roti gandum atau kentang rebus. Karbohidrat ini akan membuatnya merasa kenyang lebih lama dan meningkatkan energi.
Menjelang ujian sekolah, siswa juga harus menghindari konsumsi kopi dan minuman ringan tinggi gula. Kafein pada kopi dan minuman ringan dapat menyebabkan kegelisahan dan mengganggu kemampuan otak untuk fokus.
4. Bantu anak untuk bersantai
Pastikan anak Anda mendapatkan tidur yang cukup sebelum ujian. Buat ia merasa santai dan tenang. Pastikan juga ia melakukan olahraga yang bisa mengurangi stres.
5. Tunjukkan sikap positif
Sikap orangtua akan menentukan emosi remaja. Jika Anda panik maka akan membuat anak semakin tertekan dan meningkatkan stres. Buat remaja merasa diterima dan hargai setiap usaha yang dilakukannya. Yang paling penting, yakinkan anak remaja Anda bahwa segala sesuatunya akan baik-baik saja, tidak peduli apapun hasilnya. (detikcom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar